Dosen Pengampu: Ana Maulana, M.Pd

Rabu, 08 Juni 2011

posting 5 bahan blog mengapa ada city of the leaving dead ?

City of the living dead ada karena adanya over population yaitu banyak sekali manusia tinggal dan menetap dalam satu tempat, contohnya diperkotaan tiap tahun bahkan tiap bulan selalu bertambah, ini mengakibatkan penumpukan jalanan semakin macet, banyak kawasan kumuh, sehingga timbulah penyakit sosial sikap maupun mental, komulasi permasalahannya yaitu kemiskinan, gizi buruk, rendahnya pendidikan, perilaku seksual abnormal, ini yang menjadikan city of the living dead.

topik postingan 4 bahan blog peradaban merupakan wujud kebudayaan sbg hasil kreatifitas manusia


Peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, tekhnologi, dan spiritual.

Peradaban memiliki kaitan erat dengan kebudayaan
Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia.
- Kemampuan cipta (akal)   : manusia menghasilkan ilmu pengetahuan
- Kemampuan rasa manusia : melalui alat-alat inderanya menghasilkan beragama barang seni dan bentuk-bentuk kesenian
- Kemampuan karsa manusia: menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Hasil atau produk kebudayaan manusia inilah yang menghasilkan peradaban.

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh:
  • Kemajuan tekhnologi
  • Ilmu pengetahuan
  • Tingkat pendidikan
 kemampuan tekhnologi menjadikan bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. kemajuan tekhnologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yang dibentuk, dll.
Setiap masyarakat atau bangsa dimanapun selalu berkebudayaan, tetapi semuanya telah memiliki peradaban.
peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni yang telah maju.

topik postingan 3 bahan blog MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT ADAB DALAM PERKEMBANGANNYA BISA JATUH DALAM PERILAKU KEBIADABAN

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT ADAB
Manusia adalah makhluk yang beradab, sebab dianugerahi harkat, martabat serta potensi kemanusiaan yang tinggi.
Dalam perkembangannya bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban, karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa, dan karsa yang dimilikinya. Manusia tersebut telah melanggar hakikat kemanusiaannya.

Wujud peradaban moral:
1.       Nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan
2.       Norma: aturan, ukuran, pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.
3.       Etika: nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.
4.       Estetika: berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).

GELOMBANG PERUBAHAN PERADABAN MANUSIA
Mengalami 3 gelombang, yaitu:
1.       Gelombang I (the first wave): peradaban tekhnologi pertanian berlangsung/revolusi hijau (800 SM – 1500 M)
Dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan tekhnologi pertanian. Manusia cenderung bertempat tinggal disuatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
2.       Gelombang II: peradaban tekhnologi industri berlangsung/revolusi industri (1500 M – 1970 M)
Pada tahun 1712 penemuan mesin uap, ditemukan mesin-mesin bergerak cepat dan ban berjalan.
Mesin-mesin dapat mendengar dan melihat setajam pancaindera. Lahir macam-macam mesin baru yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik.
Penggunaan industri telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa eropa.
3.       Gelombang III: peradaban informasi langsung/revolusi informasi (1970 M - sekarang)
Gelombang ini terjadi kemajuan tekhnologi dalam bidang:
a.       Komunikasi dan data prosesing
b.      Penerbangan dan angkasa luar
c.       Energi alternatif dan energi yang dapat diperbaharui
d.      Terjadinya urbanisasi yang disebabkan oleh kemajuan tekhnologi komunikasi dan transportasi.

Globalisasi memunculkan perubahan-perubahan:
1.       Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi
2.       Perubahan dari tekhnologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke tekhnologi canggih
3.       Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia
4.       Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang
5.       Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi
6.       Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri
7.       Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori
8.       Perubahan dari sitem hierarki ke jaringan kerja
9.       Perubahan dari utara ke selatan
10.   Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjaid macam-macam pilihan

Patricia Aburdace (1990), 10 macam perubahan era globalisasi:
1.       Abad biologi
2.       Bangunnya sosialisme pasar bebas
3.       Cara hidup global dan nasionalisme budaya
4.       Dasawarsa kepemimpinan wanita
5.       Kebangkitan agama dan milenium baru
6.       Kebangkitan dalam kesenian
7.       Kemenangan individu
8.       Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an
9.       Berkembangnya wilayah pasifik
10.   Privatisasi/swastanisasi atas negara kesejahteraan.
 Dampak globalisasi terhadap peradaban manusia akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomi/tidak punya norma ata heteronomy/banyak norma, sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal-hal yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat.
Selain itu, terjadinya disorientasi atau alienasi, keterasingan pada diri sendiri atau perilaku sendiri, akibat pertemuan budaya-budaya yang tidak sepenuhnya terintegrasi dalam kepribadian kita.

Selasa, 07 Juni 2011

topik postingan ii bahan blog BAGAIMANA SEHARUSNYA KEDUDUKAN IPTEKS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Dengan adanya kemajuan ilmu tekhnologi, manusia dapat menciptakan perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan..
manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam memerankan tekhnologi berdasarkan ratio (nalar) dan kemudian membuatnya, merekayasanya, menjadi suatu produk yang kongkrit.jadi perlu penerapan rekayasa dalam menciptakan tekhnologi, dan sebaliknya tekhnologi kemudian akan membantu manusia dalam merekayasa.
pengaplikasian IPTEK harus sesuai dengan aturan yang ada dan memperhatikan segala dampak buruk yang apat ditimbulkan bagi manusia sebagai area pengaplikasiannya, semua harus berjalan dengan seimbang.

TEMA I POSTINGAN BLOG .................. BAGAIMANA BILA IPTEKS TANPA DILANDASI NILAI-NILAI ETIS DAN RELIGIUS

Tekhnologi merupakan keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
mengembangkan nilai-nilai budaya iptek pada dasarnya adalah melakukan transformasi dari masyarakat berbudaya tradisional menjadi masyrakat yang berfikir analitis kritis dan berketerampilan iptek dengan tetap menjunjung / memelihara nilai-nilai agama, keimanan, dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa.

manusia sebagai makhluk yang berakal budi tidak henti-hentinya mengembangkan pengetahuannya. akibatnya tekhnologi berkembang sangat cepat dan tidak terbendung seperti tampak dalam tekhnologi persenjataan, komputer, informasi, kedokteran, biologi, dan pangan. kemajuan tekhnologi tersebut bila tidak disertai dengan nilai etika akan menghancurkan hidup manusia sendiri, seperti terbukti dengan perang irak, pemanasan global, daya tahan manusia yang semakin rendah, kemiskinan sebagian penduduk dunia, makin cepat habisnya sumber alam, ruskanya ekologi, dan ketidakadilan.
produk dari kemajuan sains dan tekhnologi kian canggih dan ebrmutu. hampir dalam semua bidang kehidupan kita dapat menikmati produk tekhnologi modern mulai dari peralatan rumah tangga sampai dengan peralatan industri yang sangat besar. Dengan semua kemajuan itu hidup manusia dipermudah, diperlancar, dan lebih sejahtera. Tetapi di sisi lain, kita melihat bahwa berabagai kemajuan tersebut juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia seperti lingkungan hidup yang tidak nyaman, ketidakadilan dan bahkan penghancuran kelompok manusia.
Secara umum, etika menuntut kejujuran dan dalam iptek ini berarti kejujuran ilmiah (socientific honesty). mengubah, menambah, dan mengurangi data demi kepentingan tertentu termasuk dalam ketidakjujuran ilmiah

Selasa, 05 April 2011

FOR ISBD COMMUNITY POSTING II (posting 6)

pertanyaan 2:
do you know "latent social problems" ?????? kunaon aya nu kitu atuhhhhhhh ...... jelaskan.....jelaskan....... solusina kumaha???? kumaha ??????????? cik sok atuh... jawab ! he...he....
jawaban:
salah satu penyebab timbulnya masalah sosial adalah pemenuhan akan kebutuhan hidup. artinya jika seorang anggota masyarakat gagal memenuhi kebutuhan hidupnya maka ia akan cenderung melakukan tindak kejahatan dan kekerasan. jika hal ini berlangsung lebih masif maka akan menyebabkan dampak yang sangat meruska kerusuhan sosial.
masyarakat pada umumnya tidak menyukai tindakan-tindakan menyimpang, sehingga berupaya untuk menghadapi dan mengatasi masalah sosial tersebut. 
LATENT SOCIAL PROBLEM
merupakan masalah sosial yang sebenarnya sudah ada, walaupun belum meluas, namun oleh sekelompok masyarakat ditutup-tutupi dan dianggap tidak ada. masalah sosial ini sewaktu-waktu akan muncul menjadi masalah social manifes. misalnya masalah konflik sosial yang disebabkan oleh suku, ras, agama, dan antar golongan.
solusinya:
manusia memiliki keterbatasan diri, pikiran, alam lingkungan, tradisi yang mengikat. dengan akal budinya manusia dapat mengembangkan lalu memanfaatkan keterbatasan itu untuk kepentingan hidupnya. sehingga memperoleh perkembangan dan tingkatan hidup untuk menghadapi masalah tersebut.

Senin, 04 April 2011

jawaban dari pertanyaan pesbuk (posting 5)

pertanyaan 1:
for ISBD COMMUNITY.................. POSTING I..................
"cinta, sayang, kasih kemesraan, pemujaan yang terselimuti nilai, norma dan agama bisa membawa pada kehidupan manusia yang homohumanus adem nih dunia ..... tp kenyataan terjadi .... mengapa ada dehumanisasi (ibu dalang pembunuhan anak, kekasih membunuh sang kekasih ......
. mengapa oh...mengapa semua ini terjadi....... jelaskan...... jelaskan.....
jawaban:
karena selimut cinta agama, norma, moral dan nilai terlepas..
artinya, bertentangan dengan perilaku homohumanus, kemungkinan:
manusiawi ==> terlepasnya sikap menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya (perilakunya tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan )
·         Berbudaya ==> perilakunya tidak dituntun oleh akal budi sehingga mendatangkan kesengsaraan serta bertentangan dengan kehendak Alloh

·         Halus ==> tingkah laku perbuatan dari budi bahasa, tingkahlaku dan beradabnya menyimpang..
 

Selasa, 22 Maret 2011

postingan 4

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK POLITIK


Manusia diberi kemampuan berfikir. Dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik.

Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya.
Dalam kehidupan tak jarang manusia memiliki suatu keinginan (cita-cita) yang sama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai makhluk yang memilih (makhluk politik) untuk menentukan bagaimana cara merealisasikan keinginan tersebut.

Sebagai makhluk politik, manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Alloh telah memberikan watak agresif yang alami bagi setiap makhluk.

Dengan politik, manusia bisa merencanakan  dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak pernah lepas dari namanya politik, maka dari itu manusia dianamakan sebagai makhluk politik.


MANUSIA SEBAGAI MAHLUK EKONOMI


Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang memepelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbgai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya.
Kegiatan inilah yang menunjukan kedudukan manusia sebagai Makhluk Ekonomi (Homo Economicus).

Sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataannya bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
Kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan. Setiap kebutuhan menuntut pemenuhan. Namun, dalam memenuhi kebutuhan itu, kita harus memperhatikan kemampuan kita. Kita harus mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhannya.

Sebagai amkhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta memperhatikan kelestarian lingkungan.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PSIKOLOGI



Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal, unik dan terus dikaji oleh para ahli humaniora.
Kita mengaku sebagai manusia tapi terkadang kita sering lupa bahwa kita adalah manusia.
siapakah kita? dan bagaimana kita memfungsikan kemanusiaan kita agar kita layak disebut manusia???

Manusia adalah insan, bila dilihat dari sudut pandang psikologinya.
kenapa manusia disebut insan??

Insan dalam bahasa arab menunjuk manusia sebagai makhluk psikologi. Kata insan berasal dari tiga kata, yaitu uns (yang bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak), nasa yanusu (bermakna terguncang, stres), dan nasiya yansa (bermakna lupa).

Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi, maka manusia bila ditinjau dari sisi psikologinya adalah makhluk yang m,emiliki harmoni jiwa, cinta, benci, jinak, terkadang stres dan sering lupa.

Kita mungkin sering mendapati manusia dalam dua bentuk, yaitu:
  • Manusia baik
  • Manusia jahat
Kitapun pernah mengalami ketertarrikan atau bahkan sesekali kita menginginkan sesuatu yang berunsur karakter hewan. kenapa itu bisa terjadi? bagaimana cara menyikapi gejolak-gejolak yang tidak manusiawi dalam diri kita??


MANUSIA DAN PERMASALAHANNYA
Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesusaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nila dalam masyarakat dengan realita yang ada.

Sebuah masalah dikatakan sebagai masalah sosial apabila bersangkutan dengan hubungan antar manusia dan mengganggu keutuhan bermasyarakat. Pada dasarnya masalah sosial menyangkut nila-nilai sosial dan moral.

MASALAH SOSIAL


Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan


kenapa disebut masalah sosial???
karena bersangkutan dengan hubungan antara manusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif.

bagaimana merumuskan masalah sosial?
Dengan membuat indeks-indeks:
  • INDEKS SAMPLE RATES, yaitu angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat
  • CONPOSITE INDICES, gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama lain.

PENYEBAB MASALAH SOSIAL DIKLASIFIKASIKAN DALAM 4 KATEGORI:
  • Faktor ekonomis      : Kemiskinan, pengangguran
  • Faktor bioloogis       : Penyakit
  • Faktor psikologis     : Syaraf, Bunuh diri
  • Faktor kebudayaan  : Perceraian, Kejahatan
Masalah sosial dapat diklasifikasikan lebih dari satu kategori.

Kriteria utama suatu masalah sosial:
  • Tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan sosial
  • Sumber-sumber masalah sosial (sering siartikan sempit)
  • Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak
  • Manifest Social Problem & Latent Social Problem
  • Perhatian masyarakat & masalah sosial
MANIFEST SOCIAL PROBLEM
Masalah yang timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan di masyarakat (terjadi akibat tidaka sesuainya antara norma-norma & tindakan serta nilai yang ada dalam masyarakat, sebaba masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang).

LATENT SOCIAL PROBLEM
Menyangkut hal-hal yang bertentangan/berlawanan dengan nila-nilai masyarakat akan tetapi tidak diakui demikian halnya.


Gejala dan masalah sosial, merupakan ungkapan hasil hubungan beberapa aspek kehidupan sosial.
Dalam kerangka kerja studi sosial kita dituntut menghubungkan beberapa bidang ilmu pengetahuan sosial sesuai dengan gejala dan masalah yang sedang kita telaah.
Pendekatan ini dikenal dengan Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner.


Senin, 21 Maret 2011

pertemuan 3

MATERI 2
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
(JUGA SEBAGAI MAKHLUK POLEKBUDPSIKOL)

TUJUAN PEMBELAJARAN


Yang diharapkan dari topik ini adalah agar Mahasiswa menyadari posisinya sebagai individu dan mahluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap catatan kehidupan berkelompok dan dalam setiap struktur dan sistem sosial yang ada.

Setelah melaksanakan pembelajaran ini (ISBD), diharapkan mahasiswa mampu:
  1. Menganalisa hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial
  2. Memerinci kepentingannya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
  3. Mengemukakan peranan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
  4. Menunjukan interaksi sosial yang terjadi di masyarakat
  5. Mencari jalan keluar atas dilema kepentingan diri dan masyarakat.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata "in devided". Dalam bahasa inggris, in salah satunya mengandung pengertian "tidak", sedangkan devided artinya "tidak terbagi", atau "satu kesatuan".
Dalam bahasa latin, individu berasal dari kata individium yang berarti tak terbagi.
Jadi, individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik, tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya.
Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakateristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.

PERSONALITY (KEPRIBADIAN)


WHAT IS PERSONALITY???
Personality adalah susunan unsur-unsur akal perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu.
atau 
ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
UNSUR-UNSUR PERSONALITY:
PENGETAHUAN: 
  • PERSEPSI:
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indera (unsur-unsur akal yang mengisi alam jiwa).
--PERSEPSI--
dalam lingkungan manusia yang diterima oleh panca indera : getar eter (cahaya, warna) akuistik, bau, rasa, tekanan, dan mekanikal.
Diolah menjadi susunan yang dipancarkan & diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi. (seluruh proses akal manusia yang sadar)
  • APERSEPSI :
 Penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfokus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.
  • PENGAMATAN :
Suatu persepsi saat diproyeksikan berfokus pada hal yang menarik (lebih terpusat / lebih intensif), pada bagian-bagian khusus tadi.
Pemusatan akal yang lebih intensif ini yang dinamakan pengamatan.
  • KONSEP :
Menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis.
Dengan proses akal, kemmapuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataannya belum ada.
Penggambaran abstrak ini dinamakan konsep.
  • FANTASI :
Dalam pengamatan, ada penggambaran yang ditambah-tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, ada pula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran yang lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang tidak realistik.
  • PERASAAN:
Persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif & negatif. Diakibatkan dari adanya unsur penilaian yang menjadikan (+) dan (-).
Contoh : COCA COLA & BANGKAI

Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negatif.
  • DRIVE (DORONGAN) :
  1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
  2. Sex
  3. Mencari makan
  4. Berinteraksi
  5. Meniru
  6. Berbakti
  7. Keindahan

SUB-CONSCIOUS (BAWAH SADAR) & UNCONSCIOUS (TIDAK SADAR)
Segala unsur-unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar tidak lagi menyusun dan menatanya.
(LINGKARAN KONSENTRIKAL)


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
 Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu untuk hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.

MANUSIA DIKATAKAN SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL KARENA BEBERAPA ALASAN, YAITU:
  1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
  2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
  3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
  4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.


Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia. Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia memerlukan norma-norma pengaturannya dalam dimensi sosial muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah mengharagai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku dimasyarakatnya.

TERDAPAT NORMA-NORMA SOSIAL SEBAGAI PATOKAN UNTUK BERTINGKAH LAKU BAGI MANUSIA DIKELOMPOKNYA, NORMA-NORMA TERSEBUT IALAH :
  • Norma Agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Alloh yang diperuntukkan bagi umatnya. Norma agama berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama.
  • Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang yang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan yang berkelakuan buruk adalah tidak bermoral atau amoral.
  •  Norma Kesopanan atau adat, adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar sesama.
  • Norma Hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (negara) yang pemberlakauannya dapat dipaksakan. Norma hukum berisi perintah atau larangan.

MANUSIA SEBGAI MAKHLUK SOSIAL MEMILIKI IMPLIKASI-IMPLIKASI:
  1. Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri
  2. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan oranglain
  3. Pengharagan akan hak-hak orang lain
  4. Ketaatan terhadpa norma-norma yang berlaku.

KEBERADAANNYA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL, MENJADIKAN MANUSIA MELAKUKAN PERAN-PERAN SEBAGAI BERIKUT:
  1. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
  2. Membentuk kelompok-kelompok sosial
  3. Menciptakan norma-norma sosial sebgai pengaturan tertib kehidupan kelompok.

Kamis, 10 Maret 2011

pertemuan 2

PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
ilmu (science):
merupakan kumpulan pengetahuan-pengetahuan.

Pengetahuan (knowledge):
merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

kepercayaan (beliefs): 
yaitu keyakinan yang masih ada dalam keragu-raguan.

Sumber dari ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia).

dari filsafat, lahir tiga cabang ilmu pengetahuan, yaitu:
  • Natural Science (ilmu-ilmu alam meliputi: fisika, kimia, biologi, dll.)
  • Social Sciences (ilmu-ilmu sosial meliputi: sejarah, politik, ekonomi, dll.)
  • Humanities (ilmu-ilmu budaya meliputi: bahasa, agama, kesenian, dll.) 
Ilmu Sosial
Dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya.
Objek Sosial Science adalah manusia. Sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu sosial adalah focus of interest (pusat perhatian).
misalnya:
ilmu ekonomi yang menjadi pusat yang dipelajarinya adalah usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas ketersediaannya.
ilmu politik pusat perhatiannya mengenai kekuasaan manusia dan seterusnya.

Ilmu Budaya
adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya (homohumanus). masalah-masalah yang menyertainya sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memeberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Konsep Pendidikan  Umum di Indonesia
Dalam Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003:
Fungsi dari pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan dari pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negar yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara demokratis, berkeadilan, dan tidak diskriminatif, menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai cultural dan kemajuan bangsa sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multi makna, suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tanggung jawab pendidikan masa depan tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransfer iptek semata tetapi juga melahirkan warga negara berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan. Namun juga mempersiapkan tenaga kerja profesional, kompetitif, produktif, dalam konteks kehidupan yang dinamis, serta mengubah sistem berfikir, sikap hidup dan perilaku berkarya individu maupun kelompok dalam rangka memprakarsai perubahan sosial dan mendorong kearah kemajuan, adil, dan bebas.

Untuk mengantisipasi dampak negatif kemajuan iptek dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya niai-nilai kemandirian. Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan memahami, mamaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara maupun sebagai bagian dari alam.

Laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the Study of Education tahun 1958, program studi general education di amerika dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu:
  1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai esensial kemanusiaannya
  2. Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat- minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas
  3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa
  4. Sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal.
(sumber bacaan: Dr.Syahdin, dalam penelitian dosen ISBD Kopertis Wilayah IV 2007)

KONSEP PENDIDIKAN UMUM (General Education)
  • Pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya
  • Program pendidikan yang membina dan mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa dan mahasisiwa 
Pendidikan Umum:
merupakan pendidikan yang komprehensif, yaitu mendidik kepala, hati dan tangan (sasaran yang disentuh : rasio, rasa dan tingkah laku).

Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan Tujuan Pendidikan Umum:
A complete person should be skilled in the use of speech, symbol and gesture, factually well informed, capale of creating and apresiating object of esthetic significance, endowed with a rich and disciplined life and relation to self and others, able to make wise decision and to judge between right and wrong and possed of an integral out look .
Artinya:
" manusia memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, simbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun oranglain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral ".

YANG MELATARBELAKANGI LAHIRNYA GENERAL EDUCATION 
Reaksi terhadap kecenderungan masyarakat modern yang mendewakan produk tekhnologi dan kecenderungan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai akibat dari produk sistem pendidikan modern yang sekular yaitu:
pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nila-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan. 

seharusnya :
menurut Philip H. Phenix (1964:6), enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa:
  • makna symbolycs, yaitu berbahasa dan berhitung
  • makna empyrics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris
  • makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
  • makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah
  • makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat.
Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education (pendidikan umum).

Bagaimana General Education di Indonesia?
General Education/ pendidikan umum yang ada di Amerika telah dikolaborasi oleh para ahli pendidikan di indonesia menjadi studi/ mata kuliah yang dulu disebut MKDU.
MKDU dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
  1. MPK (mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi: Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewiraan Nasional)
  2. Mata kuliah MBB (mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD, IBD dan IAD)dan IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.
PEMETAAN ASPEK PEMBELAJARAN DALAM KELOMPOK MATA KULIAH
  • MPK, MKK (KEAHLIAN, DAN KEILMUAN(LEARNING TO KNOW)), 
  • MKB, (KEAHLIAN BERKARYA (LEARNING TO DO)),
  • MPB, (PERILAKU BERKARYA (LEARNING TO BE))
  • MBB, (BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT (LEARNING TO LIVE TOGETHER))
  • MPK, (MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN), PENGHAYATAN NILAI & KEPRIBADIAN (LEARNING TO BE MORALLY)
Kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.(agama ISBD pancasila).

VISI, MISI DAN KOMPETENSI KELOMPOK MATA KULIAH MBB
(berkehidupan bermasyarakat / learning to live together)
VISI DARI MBB:
  1. Menjadi sumber nilai, moral, estetika, etika, dan panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan tentang:
  2. Keanekaragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan
  3. Tanggung jawab manusia terhadap sumber daya alam dan lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat, baik nasional maupun global yang memebatasi tindak kekayaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.
MISI MBB:
adalah memberikan landasan  pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepadaa mahasisiwa sebagai bekal hidup bermasyarakat sebagai individu, makhluk sosial yang beradab, bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungannya.
KOMPETENSI MBB:
  • Kompetensi MBB yang dituju ialah agar mahasiswa menguasai kemampuan berfikir nasional, berwawasan luas, berjiwa besar sebagai makhluk intelektual beradab dan bermartabat yang bertanggung jawab terhadap:
  • Terwujudnya estetika, etika, dan moral atau nilai-nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan dan kesejahteraan hidup bermasyarakat
  • Terpeliharanya sumber daya alam dan lingkungannya.

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Pengertian ISBD
ISBD sebagai integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah sosial kemanusisaan dan budaya. Selanjutnya mahasiswa peka, tanggap, kritis, serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial secara  arif. (pembangunan karakter manusia).

ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula memberi dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintegrasi.
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri,melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya.

Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) adalah salah satu mata kuliah umum termasuk pada kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB).
ISBD merupakan mata kuliah dasar mengenai pengembangan kepribadian dan wawasan sosial budaya mahasiswa dalam menanggapi dan memecahkan masalah sosial budaya dan kemasyarakatan yang timbul pada masyarakat.
Usaha pendidikan dalam menelaah masalah sosial dengan menggunakan fakta, konsep dan teori-teori yang diperoleh dan dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial.

FUNGSI ISBD
 Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.
KOMPETENSI ISBD
Menjadi ilmuwan dan profesional yang berfikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis, serta memiliki apresiasi, kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya secara arif.

VISI ISBD
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

MISI ISBD
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta bertanggungjawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.

TUJUAN ISBD:
  1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat
  2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat
  3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku indidvidu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya
  4. Makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya.
MENGAPA MBB-ISBD PERLU DIAJARKAN DI PERGURUAN TINGGI UMUM???
Ada 4 landasan : 
LANDASAN HISTORIS 
  • Nenek moyang kita orang beragama terbukti dengan peninggalan sejarahnya
  • Memiliki warisan budaya dan peradaban tinggi
  • Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, cinta damai, toleran, bergotong-royong. 
LANDASAN FILOSOFIS
  • Bangsa indonesia memiliki falsafah
  • Hidup pancasila
  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
LANDASAN YURIDIS FORMAL
  1. UUD '45 pasal 30, 31
  2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
  3. Kep. Mendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 tentang Kurikulum inti
  4.  KEP. Dirjen Dikti : No.30/DIKTI/Kep/2003 tentang rambu-rambu pelak MPK di PT
  5. Surat edaran Dirjen Dikti : No. 1058/D/T/2003 tentang pelak Kep. Dirjen Dikti No. 30
  6. KEP. Dirjen Dikti : No. 29/DIKTI/Kep/2004 tentang Pengangkatan Tim Pembina kel MPK dan MBB.
LANDASAN PEDAGOGIS
Tujuan pendidikan mewujudkan manusia indonesia seutuhnya
  • Mewujudkan manusia indonesia seutuhnya diperlukan suatu proses secara terencana, terus menerus dan berkesinambungan, (disebut proses pendidikan)
  • Kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat perlu adanya pewarisan pengetahuan,nilai religi, dan sosial budaya
  • Dalam pergaulan global perlu mempertahankan jati diri sebagai bangsa yang beragama, berdaulat, dan bermartabat.
LATAR BELAKANG DIAJARKANNYA ISBD
Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi:
  • Kemampuan Personal : dimana para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakkan yang mencerminkan kepribadian indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat indonesia.
  • Kemampuan Akademis : kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai perlaatan analisis, maupun berfikir logis, krisis, sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatif pemecahan.
  • Kemampuan Profesional : kemampuan dlama bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesi.