Dosen Pengampu: Ana Maulana, M.Pd

Selasa, 22 Maret 2011

postingan 4

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK POLITIK


Manusia diberi kemampuan berfikir. Dengan akalnya manusia bisa mempertahankan hidupnya. Maka dari itu, timbulah suatu cara agar manusia dapat memenuhi keinginannya dan bisa bersaing mengalahkan orang lain yang dinamakan dengan politik.

Ciri manusia sebagai makhluk politik dapat kita lihat bahwa dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya.
Dalam kehidupan tak jarang manusia memiliki suatu keinginan (cita-cita) yang sama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai makhluk yang memilih (makhluk politik) untuk menentukan bagaimana cara merealisasikan keinginan tersebut.

Sebagai makhluk politik, manusia selalu membutuhkan orang lain dan memiliki strategi dalam mempertahankan kehidupannya, sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan sebuah keharusan. Alloh telah memberikan watak agresif yang alami bagi setiap makhluk.

Dengan politik, manusia bisa merencanakan  dan menyusun strategi dalam bertindak. Karena manusia tidak pernah lepas dari namanya politik, maka dari itu manusia dianamakan sebagai makhluk politik.


MANUSIA SEBAGAI MAHLUK EKONOMI


Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang memepelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa.
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan berbgai kegiatan. Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya harus sesuai dengan kemampuannya.
Kegiatan inilah yang menunjukan kedudukan manusia sebagai Makhluk Ekonomi (Homo Economicus).

Sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataannya bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.
Kita harus bijaksana dalam memenuhi kebutuhan. Setiap kebutuhan menuntut pemenuhan. Namun, dalam memenuhi kebutuhan itu, kita harus memperhatikan kemampuan kita. Kita harus mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhannya.

Sebagai amkhluk ekonomi yang bermoral, manusia berusaha memilih dan menggunakan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan norma-norma sosial, tidak merugikan orang lain, menggunakan sumber daya alam secara selektif, serta memperhatikan kelestarian lingkungan.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PSIKOLOGI



Manusia adalah makhluk psikologi yang memiliki bawaan universal, unik dan terus dikaji oleh para ahli humaniora.
Kita mengaku sebagai manusia tapi terkadang kita sering lupa bahwa kita adalah manusia.
siapakah kita? dan bagaimana kita memfungsikan kemanusiaan kita agar kita layak disebut manusia???

Manusia adalah insan, bila dilihat dari sudut pandang psikologinya.
kenapa manusia disebut insan??

Insan dalam bahasa arab menunjuk manusia sebagai makhluk psikologi. Kata insan berasal dari tiga kata, yaitu uns (yang bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak), nasa yanusu (bermakna terguncang, stres), dan nasiya yansa (bermakna lupa).

Bila kita menyatukan tiga asal kata tadi menjadi sebuah definisi, maka manusia bila ditinjau dari sisi psikologinya adalah makhluk yang m,emiliki harmoni jiwa, cinta, benci, jinak, terkadang stres dan sering lupa.

Kita mungkin sering mendapati manusia dalam dua bentuk, yaitu:
  • Manusia baik
  • Manusia jahat
Kitapun pernah mengalami ketertarrikan atau bahkan sesekali kita menginginkan sesuatu yang berunsur karakter hewan. kenapa itu bisa terjadi? bagaimana cara menyikapi gejolak-gejolak yang tidak manusiawi dalam diri kita??


MANUSIA DAN PERMASALAHANNYA
Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesusaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nila dalam masyarakat dengan realita yang ada.

Sebuah masalah dikatakan sebagai masalah sosial apabila bersangkutan dengan hubungan antar manusia dan mengganggu keutuhan bermasyarakat. Pada dasarnya masalah sosial menyangkut nila-nilai sosial dan moral.

MASALAH SOSIAL


Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan


kenapa disebut masalah sosial???
karena bersangkutan dengan hubungan antara manusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif.

bagaimana merumuskan masalah sosial?
Dengan membuat indeks-indeks:
  • INDEKS SAMPLE RATES, yaitu angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat
  • CONPOSITE INDICES, gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama lain.

PENYEBAB MASALAH SOSIAL DIKLASIFIKASIKAN DALAM 4 KATEGORI:
  • Faktor ekonomis      : Kemiskinan, pengangguran
  • Faktor bioloogis       : Penyakit
  • Faktor psikologis     : Syaraf, Bunuh diri
  • Faktor kebudayaan  : Perceraian, Kejahatan
Masalah sosial dapat diklasifikasikan lebih dari satu kategori.

Kriteria utama suatu masalah sosial:
  • Tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan sosial
  • Sumber-sumber masalah sosial (sering siartikan sempit)
  • Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak
  • Manifest Social Problem & Latent Social Problem
  • Perhatian masyarakat & masalah sosial
MANIFEST SOCIAL PROBLEM
Masalah yang timbul akibat terjadinya kepincangan-kepincangan di masyarakat (terjadi akibat tidaka sesuainya antara norma-norma & tindakan serta nilai yang ada dalam masyarakat, sebaba masyarakat tidak menyukai tindakan-tindakan yang menyimpang).

LATENT SOCIAL PROBLEM
Menyangkut hal-hal yang bertentangan/berlawanan dengan nila-nilai masyarakat akan tetapi tidak diakui demikian halnya.


Gejala dan masalah sosial, merupakan ungkapan hasil hubungan beberapa aspek kehidupan sosial.
Dalam kerangka kerja studi sosial kita dituntut menghubungkan beberapa bidang ilmu pengetahuan sosial sesuai dengan gejala dan masalah yang sedang kita telaah.
Pendekatan ini dikenal dengan Pendekatan Interdisipliner dan Multidisipliner.


Senin, 21 Maret 2011

pertemuan 3

MATERI 2
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
(JUGA SEBAGAI MAKHLUK POLEKBUDPSIKOL)

TUJUAN PEMBELAJARAN


Yang diharapkan dari topik ini adalah agar Mahasiswa menyadari posisinya sebagai individu dan mahluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap catatan kehidupan berkelompok dan dalam setiap struktur dan sistem sosial yang ada.

Setelah melaksanakan pembelajaran ini (ISBD), diharapkan mahasiswa mampu:
  1. Menganalisa hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial
  2. Memerinci kepentingannya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
  3. Mengemukakan peranan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
  4. Menunjukan interaksi sosial yang terjadi di masyarakat
  5. Mencari jalan keluar atas dilema kepentingan diri dan masyarakat.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Individu berasal dari kata "in devided". Dalam bahasa inggris, in salah satunya mengandung pengertian "tidak", sedangkan devided artinya "tidak terbagi", atau "satu kesatuan".
Dalam bahasa latin, individu berasal dari kata individium yang berarti tak terbagi.
Jadi, individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik, tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya.
Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakateristik sendiri. Ia memiliki sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya.

PERSONALITY (KEPRIBADIAN)


WHAT IS PERSONALITY???
Personality adalah susunan unsur-unsur akal perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu.
atau 
ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.
UNSUR-UNSUR PERSONALITY:
PENGETAHUAN: 
  • PERSEPSI:
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indera (unsur-unsur akal yang mengisi alam jiwa).
--PERSEPSI--
dalam lingkungan manusia yang diterima oleh panca indera : getar eter (cahaya, warna) akuistik, bau, rasa, tekanan, dan mekanikal.
Diolah menjadi susunan yang dipancarkan & diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan tadi. (seluruh proses akal manusia yang sadar)
  • APERSEPSI :
 Penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfokus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru.
  • PENGAMATAN :
Suatu persepsi saat diproyeksikan berfokus pada hal yang menarik (lebih terpusat / lebih intensif), pada bagian-bagian khusus tadi.
Pemusatan akal yang lebih intensif ini yang dinamakan pengamatan.
  • KONSEP :
Menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis.
Dengan proses akal, kemmapuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataannya belum ada.
Penggambaran abstrak ini dinamakan konsep.
  • FANTASI :
Dalam pengamatan, ada penggambaran yang ditambah-tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, ada pula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran yang lain yang dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang tidak realistik.
  • PERASAAN:
Persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia perasaan positif & negatif. Diakibatkan dari adanya unsur penilaian yang menjadikan (+) dan (-).
Contoh : COCA COLA & BANGKAI

Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positif atau negatif.
  • DRIVE (DORONGAN) :
  1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
  2. Sex
  3. Mencari makan
  4. Berinteraksi
  5. Meniru
  6. Berbakti
  7. Keindahan

SUB-CONSCIOUS (BAWAH SADAR) & UNCONSCIOUS (TIDAK SADAR)
Segala unsur-unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar tidak lagi menyusun dan menatanya.
(LINGKARAN KONSENTRIKAL)


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
 Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu untuk hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.

MANUSIA DIKATAKAN SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL KARENA BEBERAPA ALASAN, YAITU:
  1. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
  2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
  3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
  4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.


Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia. Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia memerlukan norma-norma pengaturannya dalam dimensi sosial muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia adalah mengharagai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku dimasyarakatnya.

TERDAPAT NORMA-NORMA SOSIAL SEBAGAI PATOKAN UNTUK BERTINGKAH LAKU BAGI MANUSIA DIKELOMPOKNYA, NORMA-NORMA TERSEBUT IALAH :
  • Norma Agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Alloh yang diperuntukkan bagi umatnya. Norma agama berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama.
  • Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang yang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan yang berkelakuan buruk adalah tidak bermoral atau amoral.
  •  Norma Kesopanan atau adat, adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar sesama.
  • Norma Hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (negara) yang pemberlakauannya dapat dipaksakan. Norma hukum berisi perintah atau larangan.

MANUSIA SEBGAI MAKHLUK SOSIAL MEMILIKI IMPLIKASI-IMPLIKASI:
  1. Kesadaran akan ketidakberdayaan manusia bila seorang diri
  2. Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan oranglain
  3. Pengharagan akan hak-hak orang lain
  4. Ketaatan terhadpa norma-norma yang berlaku.

KEBERADAANNYA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL, MENJADIKAN MANUSIA MELAKUKAN PERAN-PERAN SEBAGAI BERIKUT:
  1. Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok
  2. Membentuk kelompok-kelompok sosial
  3. Menciptakan norma-norma sosial sebgai pengaturan tertib kehidupan kelompok.